Minggu, 11 November 2012

cara mengatasi bencana alam

cara mengatasi bencana alam

Apabila terjadi kejadian bencana, maka rasa panik, bingung dan ketakutan akan segera menyerang. Tak jarang jatuhnya korban jiwa lebih karena disebabkan ketakutan dan kepanikan yang terjadi bukan karena akibat langsung dari terjadinya bencana. Berikut hal-hal yang dapat dijadikan pedoman untuk menghadapi terjadinya bencana supaya dapat menghindari adanya korban jiwa.

A.  Bencana Gempa Bumi
            Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan di manapun anda berada.
            1.  Di dalam rumah
                 Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus                                                                         mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah kebawah meja  untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki  meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebak aran.
            2.  Di sekolah
                 Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan                       panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu,                          carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
            3.  Di luar rumah
                 Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau      kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnyakaca-kaca dan papan-papan   reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang   anda bawa.
            4.  Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
                 Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk   dari kpetugas atau satpam.
            5. Di dalam lift
                 Jangan menggunakan lift saat terjadi semua  tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone   jika tersedia.
            6. Di kereta api
                Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuhseandainya                    kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari  petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun mengakibatkan kepanikan.
            7. Di dalam mobil
                Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul.                 Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi  persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari  radio mobil, jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
           
           
8. Di gunung/pantai
                Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung, menjauhlah langsung ke tempat                         aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran  dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
\
B. Bencana Banjir Bandang
            Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun karena pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga                         merusak rumah-rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa.
Yang Harus Dilakukan Saat Banjir.
            1. Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik              di wilayah yang terkena bencana.
            2. Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan                        untuk diseberangi.
            3. Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera              mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
            4. Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana                     seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.
                Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
            5. Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan                     gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
\           6. Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering                 berjangkit setelah kejadian banjir.
            7. Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan atau binatang                    penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.
            8. Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

C. Bencana Tanah Longsor
            Longsoran merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun lereng.
Strategi dan upaya penanggulangan bencana tanah lonsor :
            1. Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan fasilitas utama                  lainnya.
            2. Mengurangi tingkat keterjalan lereng.
            3.  Meningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase baik air permukaan maupun air                    tanah.Fungsi drainase adalah untuk menjauhkan airn dari lereng, menghidari air                     meresap ke dalam lereng atau menguras air ke dalam lereng ke luar lereng. Jadi                    drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam                             tanah.
            4. Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.
            5. Terasering dengan sistem drainase yang tepat (drainase pada teras - teras dijaga jangan                   sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah).
            6. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang                     tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar                       80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengan tanaman yang                      lebih pendek dan ringan , di bagian dasar ditanam rumput).
            7. Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat.
            8. Melakukan pemadatan tanah disekitar perumahan.
            9. Pengenalan daerah rawan longsor.
            10. Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).
            11. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat kedalam                          tanah.
            12. Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya liquefaction.
            13. Utilitas yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel.
            14. Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan.

D.  Bencana Tsunami
            Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa bumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran. Kecepatan tsunami yang naik ke daratan(run-up) berkurang menjadi sekitar 25-100 Km/jam dan ketinggian air tsunami yang pernah tercatat terjadi di Indonesia adalah 36 meter yangterjadi pada saat letusan gunung api Krakatau tahun 1883.

            Di Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah terjadinya gempa bumi besar di bawah laut. Adanya tsunami tidak bisa diramalkan dengan tepat kapan terjadinya, akan tetapi kita bisa menerima peringatan akan terjadinya tsunami sehingga kita masih ada waktu untuk menyelamatkan diri.
Penyelamatan diri saat terjadi tsunami
Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat kepantai. Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban
.
E. Bencana Gunung Berapi
            Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi.

Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi
            1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
            2. Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk                 kemungkinan bencana susulan.
            3. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang atau jaket,                     celana panjang, topi dan lainnya.
            4. Jangan memakai lensa kontak.
            5. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
            6. Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.
                Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi
            7. Jauhi tempat aliran sungai, kemungkinan akan terjadi banjir lahar dingin dan batu-batu                             besar.
            8. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
            9. Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan                     atap bangunan.
            10. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak                            mesin.